

SRAGEN | matayogya.com – Sebuah momen tak terduga namun menyentuh terjadi di Sragen, Jawa Tengah, pada Sabtu sore (12/4/2025). Tiga prajurit TNI dari Batalyon 403/Wirasada Pratista (WP) dan Batalyon 408/Suhbrastha turun tangan membantu proses kelahiran seekor kambing milik warga yang mengalami kesulitan melahirkan.
Peristiwa ini terjadi di sekitar lingkungan Markas Batalyon 408/Suhbrastha, saat ketiga prajurit sedang menjalani rutinitas olahraga sore e sebagai bagian dari persiapan tugas operasi ke Papua. Salah satu prajurit yang terlibat adalah Praka Muhammad Hidayat dari Batalyon 408/Suhbrastha.
Ketiganya secara spontan menghentikan aktivitasnya ketika melihat kambing milik warga bernama Nila menunjukkan tanda-tanda kesulitan melahirkan. Tanpa peralatan medis, para prajurit mengandalkan pengetahuan dasar serta naluri kemanusiaan untuk membantu proses kelahiran.
Dengan penuh kehati-hatian dan kesabaran, mereka berhasil membantu Nila melahirkan tiga anak kambing dalam kondisi selamat.
Meski terdengar sederhana, tindakan ini mencerminkan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh TNI, seperti kepedulian terhadap rakyat, kesiapsiagaan, dan pengabdian tanpa pamrih. Aksi tersebut bukan hanya menyelamatkan nyawa hewan ternak, tetapi juga mempererat hubungan emosional antara TNI dan masyarakat.
Pak Sutarjo (53), pemilik kambing, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para prajurit.
Kalau tidak dibantu tadi, mungkin kambing saya kehilangan anak-anaknya. Alhamdulillah, lahir tiga ekor dengan selamat. Saya sangat berterima kasih. Ini bukti bahwa TNI dekat dengan rakyat,” ujar Sutarjo penuh haru.
Warga sekitar juga menyampaikan rasa bangga dan salut atas tindakan yang dilakukan para prajurit. Kisah ini pun menjadi perbincangan hangat di lingkungan sekitar markas, bahkan menyebar luas di media sosial dengan julukan “Aksi Heroik di Tengah Kesederhanaan”.
Menurut Drh. Lestari Ningsih, seorang dokter hewan (fiktif), kejadian ini sangat penting bagi peternakan rakyat.
“Jika kambing mengalami distosia atau kesulitan melahirkan dan tidak segera ditangani, risiko kematian induk dan anak sangat tinggi. Aksi cepat seperti yang dilakukan anggota TNI ini sangat membantu keberlangsungan peternakan kecil di masyarakat,” jelasnya.
Dalam konteks masyarakat pedesaan seperti di Sragen, hewan ternak merupakan salah satu sumber penghidupan utama. Tiga anak kambing yang lahir selamat berarti tambahan aset dan potensi penghasilan bagi keluarga pemiliknya. Terlebih di tengah pemulihan ekonomi pasca pandemi, momen in menjadi kabar baik yang membawa harapan.
Tindakan para prajurit ini juga memperlihatkan bahwa peran TNI tidak terbatas pada pertahanan dan keamanan semata. Mereka juga hadir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, menjadi simbol solidaritas dan kepedulian sosial.
“Kami hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan sebagai manusia dan sebagai prajurit. Kami diajarkan untuk selalu hadir membantu masyarakat dalam situasi apa pun,” ujar Praka Hidayat dalam wawancara singkat.
Kisah sederhana namun inspiratif ini menjadi pengingat bahwa tindakan kecil bisa membawa dampak besar. Di tengah kehidupan modern yang kerap individualistik, kepedulian dan gotong royong tetap menjadi nilai yang tak lekang oleh waktu-dan dalam hal ini, justru dihidupkan kembali oleh mereka yang berseragam loreng.
Peristiwa ini adalah cerminan dari semangat “Bersama Rakyat, TNI Kuat” yang bukan hanya slogan, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata. Sebuah teladan bahwa menjadi prajurit sejati berarti siap membantu, kapan pun dan di mana pun, bahkan untuk seekor kambing yang sedang berjuang melahirkan.
(redaksi.)
